#untitled
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa, pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui. (Gie) Menilik realita orang-orang terpinggir, orang-orang kecil memang tidak pernah nikmat. Setidaknya, jika kita punya alat pembanding dengan jalan-jalan ramai yang hilir mudik berwarna mewah dunia tiap hari. Tapi menikmati jenak pertemuan dan menikmati hari-hari yang mereka habiskan adalah keajaiban. Karna dalam detiknya, karna dalam waktu yang bertambah sejengkal demi sejengkal masih ada ungkapan “untungnya” meskipun masih sepi dari cukup kebutuhan hidup dari standar. Hari-hari terakhir Alloh sempatkan saya melongok takdir-takdir baik yang dipunya orang yang dibawah kecukupan dari saya, untuk sekadar menilik kembali betapa banyak nikmat yang terlewat disyukuri. Diskusi di sore hari bersama adik kelas, tentang kebelumjelasan rencana setelah hingar bingar kelulusan, tentang satu dua orang sakit, tentang perjalanan jauh menyengaja menikmati lelah sekadar pemutus nikmat tiap hari ...