Ya, Lebih Tepatnya (Tekad Keibuan) ini Kebutuhan
Dua bulanan tinggal di asrama, kala itu. Dan saya memutuskan akan menyalip banyak orang dari kanan. Yap. Bisnis. Saya pikir itu satu jalan mengaktivasi cari duit lewat otak kanan. Kuncinya Berani + Nekad. Modal dan Pasar, pikir entarlah. Maka segera, semua adik adik les saya, dengan sangat terpaksa sekali, dengan sendu sedikit pilu, saya kabarkan pada mereka, saya pamit tak ngelesi lagi, tak membersamai malam malam mereka lagi, dan mempersilakan untuk mendapatkan arahan lewat guru les yang lebih canggih dari pada saya (padahal sesungguhnya yang beraaat amat melepas putik putik generasi yang bermekaran itu adalah saya). Tapi, membulat sudah keputusan, saya akan melepas profesi pekerja (walopun toh ini sampingan, kan utamanya saya belajar :P) untuk fokus menekuri apa yang disebut bisnis (padahal pun ini saya sangat buta). Waktu berselang, singkatnya saya mulai mencoba coba nerima pesenan cateringan, mau snek, makan berat, dari yang Cuma 10 bungk...