Bersyukurlah :D


Takdir telah mempertemukan aku dan dia. Dalam diam saya menumbuhkan rasa kekaguman, yang kian hari, kian sangat.
Aku dan dia  memang berbeda. Kau terlahir di ujung timur sana, di tengah peradaban dan tempaan yang mungkin begitu keras. Aku? Barangkali ya, tapi tak begitu.
Dengannya aku  belajar. Di tengah tempaan keras aku tak layak mengeluh, sebagaimana kau ajarkan. “Hebat kau,” begitu katamu
“ya, dan kau pun hebat,” jawabku
Kita berkompetisi, dalam hal yang padu dan kita yakin hasilnya pasti. Tak berbatas sekat, aku menguji dibalik binar mata yang tak pernah temaram. Dia mengajarkan aku satu kata, Kesyukuran.
Bukankah satu nasehat yang benar telah melecut semangat? Jika kau lelah bersabar, maka bersyukurlah.


Ya. Lupakan kegalauan yang kemarin, lupakan. Pandang ke depan. Ada banyak harapan. Dan persiapkan.
Ah, binar mata dan tawa lebarnya membuatku iri. Di tengah peluh, aku akan terus mengayuh.
Pandang ke depan. Ada banyak ladang berpendar menanti kau penanaman karya. Ketika yang lain tak peduli, aku pilih beda. Benar? Semoga.
Trimakasih, Sangat. Kakak Beta, Uhibbuki Fillah :D

Comments

Popular posts from this blog

Bunga Bunga Kamboja : Semua akan Berakhir pada Akhirnya

Memilih, Mengharuskan, dan Memilih Keharusan

HARI INI TUJUH TAHUN YANG LALU