Persaudaraan itu bernama Ukhuwwah (1)



Baru terasa betul kalau ukhuwwah memang bukan sesuatu yang dibuat buat, bukan artificial, lebih lebih bisa dipura purakan. Karena rasa cinta yang muncul atasnya, rasa percaya, rasa saling memiliki, saling menanggung, saling topang menopang, sampai tingkatan saling mendahulukan saudara atas pribadinya, memang benar benar bukan domain kita sebagai manusia yang satu sama lain sama lemahnya.

Bicara domain, pertama dan pasti dalam rukun ketertiban satu gerak padu kerja bersama adalah dasar kepahaman atas apa yang dimaksud dengan Salimul Aqidah. Aqidah yang lurus.

 Kau tau apa itu maksud satu frase tersebut?

Domain keyakinan adalah mutlak semata milikNya. Dalam konteks diri pribadi ia diupayakan dengan kerja keras menuntut ilmu, menajamkan intuisi dan mengasah mata hati dengan kejujuran dan kebeningan naluri.

Bukankah Setiap kita dalam fitrah kelahirannya adalah makhluk yang salim? Dan beruntunglah atas nikmat karunia bernama keluarga muslim yang menuntun dalam kebeningan fitrah bernama islam dan salimnya aqidah yang terus kita rawat kemudian.

Salimnya akidah. Berlanjut pada shahihnya beribadah. Matin (mantap)nya akhlaq sebagai imbas kepribadian.

Itu dalam konteks pribadi.

Lazim kemudian kita istilahkan dengan membentuk diri bersyaksiyah islamiyah, berkepribadian muslim. Memperbaiki diri sendiri, dalam ringan maupun berat, di tengah ramai maupun di hening sepi. Hanya itu kerja kita. Perbaikan demi perbaikan. Berproses dengan segala pembelajaran, kesabaran dan menikmati segenap kesyukuran.

Lalu kita beranjak dari kenikmatan kesendirian. Menengok kiri kanan beragam problema yang terserak serak menyalahi aturan yang olehNya telah digariskan. Dan kemudian Alloh tuntun naluri kita disisi lain, menyeru dan mengajak umat untuk andil dalam perbaikan.

Pun juga, baik buruk masyarakat, ketika Dia berkenan baik masyarakat ini, dengan ataupun tanpa kita dengan sendirinya masyarakat berikut problemanya akan terangkat menjadi baik.  Juga sebaliknya, ketika yang Dia kehendaki adalah masyarakat ini dicoba dengan beragam keburukan sekeras apapun kerja kita hanya letak PadaNya kita bertawakkal. Karena wilayah kita adalah terus mengupayakan, sedangkan hasil, IradahNya yang punya hak mutlak.

Andil dalam perbaikan. Kemudian disadari ini kerja yang tak kecil yang meniscayakan tangan kita satu sama lain bergandengan. Maka kemudian kita ‘terpaksa’ saling mengenal, mencari tahu, menelisik paham, dan rukun rukun ukhuwwah pun satu demi satu berkelindaan.
            
    Kembali ke persoalan awal. Ukhuwwah itu kata kerja kawan, bukan tuntutan atau kata sifat yang berbunga bunga, berbunyi laik gemericik mata air, atau sesuatu lainnya yang nampak puritan J. Maka ketika kata itu bermakna kata kerja, dia otomatis hadir seiring dengan upaya kita saling mengenal. Tak terbatas nama, hobi, tanggal lahir dan apa yang disuka tak disuka. Itu penting, tapi ada yang jauh lebih penting. Saling mengenal adalah sama dengan belajar segala gerik menyeluruh tentang saudara atau bersabar dengan kebelumtahuan kita akan saudara dari menuntut segala macam apa apa yang masih menurut kita versi benarnya. Friksi, prasangka, dan kemudian benih hasad dan dengki bisa jadi tertumbuh disini, kembali ke persoalan salimnya aqidah rupa rupanya. Ada yang perlu diperbaiki dari masih banyak noda hitam keyakinan kita.

Saling mengenal. Bukan batas waktu yang menentukan. Tapi barangkali intensitas kontradiksi pendapat, perjalanan panjang –dalam segala makna denotatif dan konotatifnya-, kesabaran bersikap, kesyukuran melihat, dan jangkauan mata hati seiring seirama saling menguatkan. Bisa jadi masih tersambung fase saling mengenal yang butuh ritme panjang.

Ini baru fase saling mengenal.

Kau luluskah ?

Rumah Cahaya
Bait an Nur AA
14 Sept :: 1.29 am

Comments

  1. Saling mengenal adalah sama dengan belajar segala gerik menyeluruh tentang saudara atau bersabar dengan kebelumtahuan kita akan saudara dari menuntut segala macam apa apa yang masih menurut kita versi benarnya <- sepertinya perlu dipertebal tulisannya^^

    ReplyDelete
  2. Bener banget Nton,
    Btw ada ide ngk nerusin tulisan ini?

    The begundalz kayaknya punya banyak cerita tentang persodaraan ^^ ya tho? bagi sini

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bunga Bunga Kamboja : Semua akan Berakhir pada Akhirnya

Memilih, Mengharuskan, dan Memilih Keharusan

HARI INI TUJUH TAHUN YANG LALU