Bibi...bibi...


 [[ Karna yang terjadi di sini bukan perang saudara seperti persepsi simpang siur yang terdengar di sana Ukhtifillah. Syiah, sampai kapanpun bukan bagian dari islam. Islam yang meyakini sepenuh hati bahwa Rosul Shollalloh ‘alaihi wassalam adalah khotamul anbiya’ ]]

 [[ thoyyib ukhtifillah, tapi di negaraku, dan mungkin negara-negara yang lain juga, tak pernah tahu realitas itu. Semuanya sama. Beranggapan disanalah perang saudara, yang kunci perdamaiannya adalah ada di kalian sendiri]]

 [[ tidak begitu fathimah saudaraku, tidak begitu. Kami hanya menegakkan diin tauhid, sedang mereka memerangi kami karna ketakmauan menuhankan Ali,  menuhankan Bassar al Assad. Mereka Syiah Nushairiyyah. Yang ajarannya menyerupai kaum pagan yang mengatakan Ali adalah Tuhan, Muhammad adalah nabi ciptaan Ali, dan dari Muhammad menciptakan Salman, dan seterusnya..kau tau kan! Itu menyimpang jauh dari Tauhid?!!?]]

..............................

Bibi..bibi, lihatlah langit yang kian kelam, pertanda sebentar lagi cahaya akan menyeruak, pagi akan menjelang. Bibi, bibi.. lihatlah...

Sayu dipandang mata anak gadis yang belum genap sepuluh tahun usianya,, ia menatap bocah kecil di sampingnya, iya ..iya,, sebentar lagi akan pagi. Dalam hati sesak membuncah, pagi menjelang artinya tetes merah dan gelimpang mayat terbantai akan ia hadapi lagi

Ibu-ibu, anak-anak, kota Homs yang kelam oleh bau anyir darah, dan rumah sakit yang berfasilitas gunting kuku untuk alat operasi

Bibi..Bibi..,bukankah kata sayyed di ta’lim kemarin, bahwa negeri kita nanti menjadi tempat munculnya para penunggang kuda terbaik?? Penunggang kuda terbaik pada perang akhir zaman bukankah berasal dari sini?? Di tanah Khurasan ini?

Ia menatap wajah tirus dihadapannya dengan senyum. Iya,, itu pasti, itu bashiroh nubuwwah anakku, bisa dipastikan kebenarannya.

Masjid masjid yang dibersihkan dari pemuda di dalamnya, hanya boleh untu para usia lanjut dan untuk para balita,, adzan yang sudah tak lagi boleh berdengung, dan khotbah jum’at yang siaga satu di awas aparat.

Bibi..bibi,, bukankah tafsir para Ulama yang sering disebut-sebut di mimbar ilmu, Surat Muhammad bercerita tentang Bangsa kita yang akan menggantikan bangsa Arab ketika mereka tenggelam dalam kepongahan dunia Bibi,,

Ini bukan hal baru meskipun sampai saat ini berita tak jua banyak orang tau. Sudah sedari empat puluh tahun yang lalu.

Bibi.bibi.. apa ini pertanda hari kiamat tak lama lagi bibi..bukankah satu pertanda yang kerap disebut di kitab-kitab hadits, bahwa imam mahdi akan datang, ketika sungai Eufrat dan sungai Tigris mengering, kemudian akan muncul darinya Gunung Emas, mereka yang berperang itu mencari itu bukan bibi?

Pertempuran-pertempuran, suriah, irak, iran, yang kala dulu adalah dataran luas Syam lazim disebut, bukankah untuk kepongahan dan perebutan sumberdaya mineral bernilai ber-real-real atau ber-euro-euro?

Bibi,,Bibi,,bukankah kita punya saudara muslim banyak bibi,. Di negara-negara arab ini, di ujung timur sana yang konon ada negeri muslim terbesar, yang konon akan jadi titik mula kebangkitan islam..apakah mereka tak dengar berita tentang kita bibi..

Kota Homs, kota yang besar itu, bahkan kini digadang menjadi ibukota sekte syiah Nushairiyyah.. dan dikota ini, hanya satu,, hanya ada satu,, wartawan ada dan membagi warta ke dunia luar
Bibi..bibi..

......................................

Aku rindu jaman itu. Jaman dimana hati membuncah oleh semangat ketika terdengar dunia muslim ada yang terluka. Aku rindu jaman itu, ketika cerita-cerita F-3000, Checnya, dan jalur Gaza bisa membuat mata tertunduk dan ada asa untuk berjuang.

Aku rindu masa itu.

Di maskam, ahad sore dua hari yang lalu. Kemana asa yang mendidih sebagaimana dulu? Bukankah cerita Suriah ini nyata dan seperti amunisi laiknya epik-epikmu dulu?

Selasa, 11 Juni 2013

17.13

Comments

Popular posts from this blog

Bunga Bunga Kamboja : Semua akan Berakhir pada Akhirnya

Memilih, Mengharuskan, dan Memilih Keharusan

HARI INI TUJUH TAHUN YANG LALU