Posts

Showing posts from 2019

Mataram dalam Satu Bulan

Menjadi orang baru di tanah asing bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan kehadiran pendatang di kota mataram. Sejak pertama kali mendatangi kota ini, ambience yang tercipta seolah - olah  kita sedang berada di kampung sendiri. Lingkungannya terutama. Seperti yang saya ceritakan di minggu pertama, tempat ini benar - benar sangat harmonis antar satu pemeluk agama dengan yang lain. Simbol simbol agama terpampang dengan jelas dan tidak ada masalah dengan itu. Biarkan perdebatan hanya terjadi di tempat bernama sosial media, tapi kenyataan di lingkungan sini sangat jauh dari situ. Apa yang lebih membuat orang bisa berdamai daripada kesadaran bahwa setiap kita, seperti yang disebut saraswati dalam cuitannya “lemah, takut, dan retan”, “menempati bumi dalam waktu sementara”? Mungkin nuansa seperti itulah yang tercipta disini. Selain lingkungan, orang - orang yang saya temui adalah sisi menarik lainnya. Bahwa bumi bulat dan sangat kecil benar adanya. Rata - rata orang di kantor adalah

Lombok seminggu pertama

Image
Tanggal 30 April 2019 jam 18.40 dengan singa terbang saya bertolak ke pulau Lombok. Pulau yang saya pikir akan memberikan saya inspirasi dan semangat baru. Pulau yang saya tidak berekspektasi terlalu banyak akan memberikan saya hal luar biasa, tapi saya berkeyakinan jalan yang saya pilih ini akan membawa pada takdir baik. Terhitung sudah seminggu lebih sehari saya berada di pulau ini, tepatnya di Kota Mataram, ibukota provinsi Nusa Tenggara Barat. Menempati satu kamar kos di dekat pusat kota, tidak jauh dari kantor gubernur, mudah mengakses ke fasilitas - fasilitas penting kota. Kota Mataram adalah kota besar untuk ukuran luar jawa. Berdiri 3 mall dan 2 bioskop, sebuah syarat kota bagi orang - orang generasi saya. Masjid Hubbul Wathan di Malam 1 Ramadhan Hari pertama sampai di Pulau ini, saya dibuat kaget dengan keramaian bandara. Benar - benar ramai. Tapi yang ramai bukan ruang tunggu ataupun operasional bandara, yang ramai adalah ruang jemputan yang seluas aula dan diisi penuh

Jono

Image
Jono awal dibawa pulang Anak anak Jeni yang berarti ponakan Jono Jono. Jono adalah nama kucing yang menempati rumah sejak akhir tahun 2017. Diadopsi oleh adik saya dari gelanggang mahasiswa. Jono adalah saudara kembar Jeni. Jono jantan sedang Jeni betina. Jono dan Jeni adalah nama yang diberikan di rumah hasil dari kesepatan bersama. Saya bukan pecinta kucing dan hewan - hewan rumahan lainnya, tapi kehadiran dua makhluk mungil ini menjadi cerita baru. Saya belajar menerima kehadiran mereka. Dengan kelucuan sekaligus rusuhnya mereka. Dengan mata bulat mereka sekaligus pipis sembarangannya mereka kadang - kadang. Mereka tumbuh besar. Sampai Jeni si betina rajin main dengan kucing jantan tetangga dan tau - tau suatu hari perutnya membesar alias bunting. Selang beberapa waktu, lahirlah 4 anak - anak Jeni, 3 jantan satu betina. Karena jumlah yang terlalu banyak, anak - anak Jeni pun dibuka siapa yang bersedia mengadopsi, hingga tersisa satu ekor saja jantan anak Jeni di r

#untitled

Apa yang paling kita butuhkan ketika kita memutuskan sesuatu? Apa yang paling kita butuhkan saat kita memutuskan satu dua hal menyangkut keberlangsungan hidup kita? Apa yang paling kita butuhkan saat kita mengambil jalan yang berbeda dari jalan yang diambil orang kebanyakan? Dukungan. Kita butuh dukungan. Yang kita  butuhkan adalah sesama makhluk bernama manusia yang akan mendukung keputusan yang kita ambil. Semakin banyak yang mendukung sangat baik, tidak banyak orang yang mencemooh juga baik, tapi sepahit - pahitnya adalah ada orang yang tetap berdiri di sana, di tempat yang sama, untuk mendukung keputusan kita. Meskipun orang yang tetap itu hanya seorang saja. Dukungan. Dukungan tidak selalu ucapan "ya", juga tidak selalu ucapan "tidak, harusnya begini.." tapi kadang dukungan bisa berupa kalimat menggantung yang menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada kita, sebagai bentuk penghargaan bahwa yang menjalani seutuhnya keputusan itu adalah kita satu orang sen

#untitled

Image
Saya tidak menyangka, memarkir pikiran di blog ini sekarang begitu sulit. Menuliskan sesuatu kini sekarang gagu. Padahal ini blog - blog sendiri. Ini tempat sampah tempat sampahnya saya sendiri. Kemungkinan yang baca ya saya sendiri. Ternyata tumbuh menghasilkan perubahan. Perubahan yang banyak. Yang mana yang anaknya hayoo Tanggal 27 Maret jam 7 pagi saya sudah balik dari perjalanan ke negeri seberang. 7 hari total perjalanan, dengan keberadaan di Pulau Penang 5 hari 4 malam. Perjalanan yang tentu saja ngirit karena ada keluarga kakak ipar disana. wkwkw. Ya. Saya tinggal disana, di tempat tinggal keluarga kakak ipar. Hitung saja berapa pengiritan sewa hotel untuk jumlah hari tersebut.  Tiba di Bandara Internasional Penang Jumat siang lalu bertolak ke kawasan Bukit Jambul, tempat keluarga kakak ipar, dilanjut ke kediaman beliau di Gelugor. Hari berikutnya tempat - tempat yang saya kunjungi adalah muter - muter George Town dan berakhir di kawasan kuliner Padang Kota Lama, Queen

#untitled

Image
Penang akan jadi tujuan luar negeri pertama yang akan saya datangi. Senang dan was - was dalam satu waktu sebagaimana saya mendatangi beberapa kota untuk pertama kalinya. Informasi saya kumpulkan, persiapan sedemikian rupa saya lakukan. Tentu saja dengan 7 hari dengan 7 kg bagasi kabin (realitanya cukup dengan 5kg haha-ed). Pengalaman mengajarkan light packing sangat cocok untuk saya yang males ribet. Sejak kepulangan dari beberapa tempat yang luput saya ceritakan, ada satu hal yang kini saya sadari lagi : Saya ingin menjadi baik untuk diri saya sendiri. Saya ingin kembali menghargai usaha saya bisa terbentuk menjadi diri saya hari ini. Saya ingin mengafirmasi bahwa saya telah melakukan sebaik - baiknya, bahwa saya berjalan di atas jalan lempeng yang seharusnya saya tempuh. Untuk itulah saya akan kembali menuliskan cerita - cerita perjalanan saya. Throwback perjalanan yang menyimpan cerita di 2018 kemarin. Bulan Maret saya hampir resign dari konsultan tempat saya bekerja dan

#untitled

Akhir tahun 2018 ada drama korea yang saya tunggu - tunggu jadwal tayangnya : Memories of the Alhambra. Sejak kemunculan teaser pertama sampai (niat - niatnya) nonton sepanjang drama tersebut on going. Tayang jam 9 di TVN Korea, lanjut jam 10 di netflix dan biasanya jam 1 dini hari sudah muncul engsubnya di situs - situs streaming (ilegal) di internet (huu pardon semoga segera bisa berlangganan netflix atau apapun yang sah). Drama yang dibintangi artis masyaAllah cantiknya : Park Shin Hye dan aktor yang masyaAllah visualnya : Hyun Bin + member EXO : PCY. Kombinasi sempurna dan paripurna dengan cerita bagus yang tidak biasa (ya walapun tetep PSH selalu dengan begitu mudah nangis *ya kan kata orang - orang dia drama queen*). Singkat cerita : saya jadi mencari tahu seluk beluk aktor dan aktris yang membintangi drama ini. Walhasil semua berlabuh pada : menyukai EXO. Boygrup pertama yang saya kenal dan dikenal diusia 27 tahun. Sebuah achievement yang tidak layak dibanggakan. Ada s

Ceritakan Saja

Kalo mau mulai, mulai saja. Kalo mau jalan, jalan saja. *** Kamu introvert? Menurut tes tes kepribadian saya iya. Tapi kadang di tes lain juga muncul extrovert. Am i ambivert? Kalo benar bahwa pengertian introvert adalah pribadi - pribadi yang akan memperoleh energi lebih banyak ketika sendiri maka saya meyakini bahwa diri ini introvert. Meskipun bukan berarti introvert tidak bisa bergaul kan? Dia tetap bergaul. Hanya cara dia mengisi ulang energi fisik dan spiritualnya yang tidak dalam pergaulan yang ramai. Jika perilaku orang diibaratkan fenomena alam, maka barangkali sifat asli yang muncul dalam keseharian adalah puncak gunung es. Tegak, nampak, dan kukuh. Meski itu hanya yang terlihat orang. Yang ada dibaliknya, adalah bagian gunung es yang lain. Yang tertutup daratan es. Yang seringkali ada di bawah permukaan air laut. Jika hari - hari yang dilewati makhluk bernama manusia adalah bilangan yang tiap hari bertambah, maka sejak pukul 00.01 tadi dini hari ad