Posts

Showing posts from 2020

Percaya

Minggu - minggu ini aku berulang kali merapal kata "percaya". Percaya pada yang Diatas, percaya pada suami, percaya pada diriku sendiri, dan percaya pada lingkungan di sekelilingku. Juga, mempercayai makhluk kecil yang semakin membesar di perutku. Percaya itu tidak gampang, apalagi pada hal yang tidak pasti. Tapi waktu yang cukup lama telah mengajarkan bagaimana langkah yang kita ambil selalu ada sisi abu-abu. Dan dalam langkah yang kita ambil ada opportunity cost atas kesempatan lain yang berseberangan.  Bulan kemarin, ada peristiwa istimewa yang aku "rayakan". Aku "rayakan" dengan refleksi dan menengok pencapaianku. Pernikahan yang menginjak setahun, dan umur yang bertambah-keduanya di hari yang hanya berselang sehari. Aku juga tidak menyangka akan menjadi manusia yang sangat romantik seperti ini.. menggabungkan hari-hari istimewa, dan semesta mengamini. Terhadap bertambahnya umur, aku menengok ke belakang, dan ujian percaya sudah berkali-kali aku alami

#untitled

Kemarin sore saya pulang kantor tenggo. Jam 4 udah beres packing semua bawaan terus menuruni tangga menuju lobby . Paginya kebetulan gerimis malu-malu, jadilah saya berangkat bareng Pak Catur. Seringnya kalo berangkat bersama, maka saya akan menunggu (dengan mengisi waktu di depan laptop, mampir Progo belanja sayur atau keperluan rumah, atau menyusul ke kantor beliau menunggu depan kantor atau menunggu di stasiun lempuyangan tempat miki di parkir). Tapi kemarin sore rasa-rasanya kontrakan memanggil-manggil, minta saya segera pulang. Beberapa minggu ini memang ritme aktivitas sengaja saya buat selo, nggk sepaneng dan yang penting hati seneng. Kalo tidak dibuat begitu menjalani trimester pertama sepertinya akan lebih mencekam. Setiap pagi saya membatin mantra agar sedikit-sedikit sarapan yang tetap rutin saya lakukan masih ada yang tersisa diantara yang saya muntahkan kembali, jam 10 pagi di saat perut mulai melilit minta diisi lagi saya tidak  menolak apapun bekal yang saya siapkan mau

#untitled

Tanggal 10 September wakil menteri Agraria Tata Ruang ada kunjungan kerja ke Jawa Tengah dan DIY. Jadi semacam ngunduh gawe bagi orang-orang kantor. Bapaknya yang juga adalah koordinator Gugus Tugas Reforma Agraria Pusat mau meninjau pelaksanaan GTRA DIY. Perjalanan di rencanakan konvoi pake mobil dengan protokol covid ketat. Sebagai pelaksana tugas yaudah sih mau protes orang pusat bisa diem dulu nggk sih di pusat nggk usah kemana - mana grafik COVID-19 juga masih besar tapi terlindas opini, kebijakan dan gelombang apa kata pimpinan. Yaudah sih ya. (Alhamdulillah sampai akhirnya ngeblog ini nggk ada info ada orang covid di kantor) Saat riweh ngurus kunjungan wamen dan sekaligus nyiapin rapat koordinasi yang lumayan besar itu sebenarnya udah mulai ngerasa ada yang beda sama badan dan mood. Mood swing semakin nggk jelas dan badan lebih cepet capek. Ya tapi mikir karna persiapan ini memang riweh dan substansi materi berubah - ubah terus nggk mikir lain-lain selain yaudah ini efek kerjaan

#untitled

 Halo hatiku.. Bagaimana rasanya disapa lagi? Tuanmu akhir-akhir ini sibuk dengan sikap duniawi. Kerja. Kerja.Kerja. Lembar googledoc - lembar googledoc - lembar googledoc.. Pulang ke rumah masak-ngobrol standar.. lalu tidur dan besok kembali ke rutinitas lagi Begitu berulang-ulang.. Maafkan tuanmu tidak banyak waktu yang diluangkan untukmu.. Wahai hati.. Jika kau ingin bersedih, maka bersedihlah.. Karena memang naluri emosi berfluktuasi.. Yuk menepi.. sebentar.. besok kembali  bergiat lagi..

#untitled

Aku tidak ingin berbohong bahwa aku baik-baik saja. Aku ingin katakan bahwa kehidupan baru memberi dampak cukup nyata bagiku. Aku ingin sampaikan bahwa beradaptasi (lagi) di dunia baru terasa melelahkan bagi batinku. Lingkungan kerja... Keluarga yang secara kebiasaan dan pola komunikasi berbeda.. Dan kebutuhan - kebutuhan untuk berdialog dengan diri sendiri.. Saat kenyataan - kenyataan yang kita hadapi kadang tidak mengizinkan kita mengamini harapan Dan saat kita mengulur waktu dan bertanya-tanya.. Aku harus bagaimana? Aku sedang tidak baik-baik saja.. Tapi aku ingin katakan "Tidak apa-apa untuk merasa tidak baik-baik saja.." "Its Okay not to be okay.." "Gwenchana...." :)

Trip Tiga Gili di Sekotong Lombok Barat

Image
 8 bulan lebih tinggal di Lombok dengan jadwal libur yang hanya ada tiap weekend (itu pun kalo tidak ada tumpukan kerjaan yang memaksa lembur) dan ditambah dengan waktu (dan biaya) untuk persiapan nikah membuat waktu untuk liburan mengunjungi tempat - tempat bagus di Lombok tidak leluasa. Belum jadi ke Rinjani, Sembalun, Pantai Pink, Gili Trawangan dan deretan nama - nama air terjun wkwkwk. Tapi kalo pun leluasa, sepertinya Lombok ini memang tidak bosan - bosan tempat menariknya berkali - kali disambangi. Belum lagi nanti nyebrang ke Sumbawa, atau ke pulau - pulau kecil di utara Pulau besar Sumbawa, belum lagi pemandangan bawah air sampai padang sabana. Beruntung akhir masa kontrak kemarin satu tim konsultan berdelapan orang mewacanakan kalo tidak pergi ke gili ya ke Sembalun. Meskipun diantara deadline, akhirnya wacana tersebut terealiasi. Berdelapan kami pergi ke tiga gili di Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat, yaitu Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis. Dengan menyewa

Bagaimana Nikah?

Image
24 November 2019 saya menikah. Memutuskan untuk menerima ajakan seorang laki - laki baik yang datang pada Bulan Mei dan menyatakan keseriusannya untuk hidup bersama. Masih ingin ketawa juga kadang - kadang kalo ingat bisa mengiyakan ajakan seserius ini. Selain memang faktor U yang berperan penting untuk saya menyegerakan nikah (?), juga, mau nunggu sesiap apalagi? Tapi di atas semua itu, siapa yang ngajak dan yang mengizinkan pertama adalah paling penting, wkwk. Catur Edi Gunawan adalah nama itu. Saya masih ingat bahwa nama itu tidak asing, sering berkegiatan bersama, dan banyak kecocokan dan ketidakcocokan antara saya dan dia dalam sekali dua kali menyelenggarakan acara bersama. Lalu apa yang membuat akhirnya mantap mengiyakan? Proses terbilang cukup cepat. Setelah seseorang yang saya hormati menyodorkan nama itu, saya mempelajari biodata, saya mantap dan biodata yang saya kirimkan ke orang tersebut mendapatkan jawaban kemantapan yang sama, proses berlanjut. Mei biodata